Ilustrasi
Telivisi sebagai media
telekomunikasi visual penerima siaran audio dan visual, sudah menjadi
pemandangan biasa. TV kini bukan lagi barang mewah bagi sebagian besar penduduk
di dunia.
Semua warga negara yang ada di
dunia ini pasti mengetahui TV. Dan hampir di setiap rumah, saat ini dipastikan
memiliki TV.
Hal ini wajar karena televisi
bisa membawa dampak positif jika kita menonton siaran yang bermanfaat menambah
pengetahuan.
TV adalah gambar yang paling kompleks pada media
ruparungu dwimatra dinamis (moving audiovisual media). Peranannya sebagai media
komunikasi visual sangat luar biasa dibandingkan media-massa yang lain.
Televisi mengkomunikasikan
pesan-pesannya dengan cara yang sangat sederhana. Sifat televisi yang demikian,
disebut sebagai penyampaian pesan sepintas atau transitory.
Karena itulah maka pesan pun
harus mudah dipahami dalam sekilas dan dengan jenjang konsentrasi yang tidak
setinggi membaca. Pesan-pesan yang harus bersifat begitu sederhana dengan
idiom-idiom gambar yang sangat universal sehingga tayangan untuk orang dewasa
pun dapat dipahami anak-anak.
Perkembangan TV
Televisi kini hampir dimiliki
oleh sebagian besar masyarakat indonesia. Itu disebabkan karena ada pengaruh
globalisasi perekonomian.
Peran globalisasi sangat
berpengaruh pada perkembangan televisi. Tanpa adanya globalisasi perekonomian
atau kerja sama dalam perdagangan antar dunia maka masyarakat Indonesia tidak
dapat menyaksikan program televisi seperti pada saat ini.
Indonesia dapat menyaksikan
Siaran televisi pertama di Indonesia yang ditayangkan pada tanggal 17 Agustus
1962 bertepatan dengan peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke
XVII. Siaran tersebut berlangsung mulai pukul 07.30 sampai pukul 11.02 WIB
untuk meliput upacara peringatan hari Proklamasi di Istana Negara.
Hal tersebut merupakan sejarah
penting pada pertelevisian di indonesia yang dipengaruhi oleh globalisasi
perekonomian.
Televisi juga merupakan
globalisasi jaringan informasi yang mana dengan globalisasi jaringan informasi
masyarakat Indonesia dapat dengan mudah dan cepat mendapatkan informasi dari
negara-negara di dunia karena kemajuan teknologi. Serta dengan adanya
globalisasi perekonomian, selera masyarakat dunia -baik yang berdomisili di
kota ataupun di desa- menuju pada selera global.
Dampak Negatif
Televisi berdampak negatif
anak–anak. Berdasar kajian ilimiah, bayi yang menonton DVD memiliki kemampuan
berbahasa yang lebih rendah daripada bayi yang tidak menonton.
Selain itu, kemampuan anak
mengenal huruf dan angka diukur pada usia sekolah, anak yang menonton televisi
sebelum berusia 3 tahun memiliki skor yang lebih rendah dari pada anak yang
tidak menonton televisi sebelum berusia 3 tahun.
Demikian pula, semakin banyak
anak menonton televisi sebelum usia 3 tahun, semakin tinggi kemungkinannya
mengalami masalah perhatian pada usia 7 tahun.
Selain, menonton televisi
berpotensi memberikan dampak negatif bagi anak-anak, menonton televisi juga
berdampak negatif bagi remaja, seperti perilaku agresif, penyalahgunaan zat,
aktivitas seksual yang berisiko, gangguan pola makan, dan menurunnya prestasi
di sekolah.
Sedangkan, dampak televisi bagi
kesehatan manusia adalah tingkat kebugaran yang lebih rendah, jika menonton
televisi dalam waktu lama berasosiasi dengan indeks massa tubuh yang lebih
tinggi, dan tingkat kolesterol darah yang lebih tinggi.
Semakin banyak seseorang menonton
televisi pada saat masih anak-anak, semakin tinggi kemungkinannya untuk
mengalami obesitas pada saat dewasa. Menonton televisi dan perilaku menetap
lainnya juga berasosiasi dengan semakin tingginya risiko kanker
kolorektal,endometrial, ovarium, dan prostat serta risiko penyakit
kardiovaskular.
Televisi juga berdampak positif
bagi kehidupan manusia yaitu, dapat menambah wawasan atau pengetahuan atau
informasi dan dapat belajar mengenai perilaku anti kekerasan, empati, toleransi
kepada orang dari ras atau etnis lain, dan rasa hormat kepada orang yang lebih
tua serta Informasi mendidik juga dapat diselipkan dalam program yang mempunyai
nilai yang berkualitas.
Cara Mengatasi
Pada tahun 2001, Akademi Dokter
Anak Amerika merekomendasikan sejumlah hal untuk mengatasi potensi dampak
negatif televisi bagi anak-anak dan remaja, termasuk mengeluarkan televisi dari
kamar anak, menghindarkan tontonan televisi dari anak berusia di bawah 2 tahun.
Serta mendorong orang tua untuk
menemani anak menonton televisi dan memantau program televisi yang ditonton
anak-anak agar informatif, mendidik, dan tidak berisi kekerasan.
0 komentar:
Posting Komentar